900 tahun yang lalu dunia di kuasai oleh orang orang yang memiliki tekad D , kemudian terjadi kudeta yang di lakukan oleh leluhur kaum naga langit . seluruh orang yang memiliki inisial D di habisi , kaum naga langit ingin mengubah sejarah yang ada , tapi beberapa orang yang berinisial D yang selamat bertekad suatu hari akan membalas dan merebut kembali dunia dari tangan kaum naga langit. Mereka kemudian menurunkan sejarah yang terjadi dalam bentuk rio poneglyph yang terbagi menjadi beberapa bagian di seluruh penjuru grand line yang di tulis dalam bahasa kuno, lengkap dengan senjata senjata yang dapat di gunakan untuk merebut kembali dunia :pluton (arabasta), poseidon(skypiea), neptun. setiap pulau yang di warisi poneglyph harus menjaganya agar dapat di turunkan kepada pemilik tekad D yang pantas. keseluruhan poneglyph akan menuntun orang yang sanggup menemukannya pada fakta sejarah yang hilang 900 tahun yang lalu di mana kunci terakhir berada di ujung grandline raftel.
Hanya ada satu kelompok yang telah sampai di pulau ini yakni kelompok bajak laut roger. Gol D Roger yang telah membaca seluruh poneglyph menyadari sejarah 900 tahun yang lalu,tapi sayang dia tidak berniat pada kata "menguasai". akhirnya dia memutuskan untuk menunggu orang yang benar benar pantas untuk mendapat one piece.
Selain roger masih ada yang juga telah mencapai raftel mereka adalah Silvers rayleigh,Shanks, Buggy,dan seluruh kru roger , mereka mengetahui fakta sejarah tapi tidak bisa berbuat banyak karena mereka bukan D. roger sempat memberitahu Shirohige cara pergi menuju raftel tapi sayang shirohige tidak tertarik. World government menyebut Roger sebagai raja bajak laut di karenakan dia adalah orang yang telah mengetahui fakta 900 tahun yang lalu, atas dasar itulah world government memerintahkan marine untuk memburu orang orang yang berinisial D. ,Roger terburu mati setelah menyarahkan diri pada marine sebagai balasan agar putranya Gol D Ace bisa tetap hidup dan dia bermaksud menjadikan Ace sebagai peraih One Piece .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar